Bagikan

LensaDigital.id-Kamera mirorrless Fujifilm X-S20 termasuk dalam sistem Fujifilm X yang bisa bertukar ganti lensa, dan merupakan kamera generasi kedua dari seri X-S yang dirancang untuk penggemar fotografi, content creator atau fotografer profesional yang membutuhkan kamera yang ringkas tapi berkinerja tinggi untuk foto dan video. Fujifilm merilis kamera mirrorless Fujifilm X-S20 ini dengan lensa Fujifilm XF 8mm f/3.5 WR dan app baru X-App.

Kamera Fujifilm X-S20 ini menggunakan processor generasi ke-5, menjadikannya setara secara teknologi dibandingkan kamera yang kelasnya lebih tinggi seperti Fujifilm X-T5 dan Fujifilm X-H2. Berikut satu-satu kita ulas.

Processor & Baterai baru Fujifilm X-H2

Processor generasi baru ini memungkinkan berbagai keuntungan dibandingkan dengan pendahulunya X-S10 diantaranya peningkatan resolusi foto terutama di ISO rendah, kinerja kecepatan foto berturut-turut mencapai 8fps dengan buffer yang lebih lapang. Sistem autofokus juga meningkat, saat ini bisa mendeteksi lebih banyak subjek foto.

Di mode Auto Fujifilm X-S20, deteksi subjek bisa diset secara otomatis. Kamera akan memilih sendiri jenis subjeknya tanpa kita harus repot menggantinya.

Dengan processor baru yang efisien ditambah dengan penggunaan baterai NP-W126 yang besar, content creator dapat memotret atau merekam video kurang lebih dua kali lipat lebih banyak dan lama daripada X-S10.

Selain processor dan baterai baru, pada Fujifilm X-S20 ada dua peningkatan lain yang menonjol pada kamera ini. Pertama adalah layar monitor yang resolusinya meningkat dari 1 juta titik menjadi 1.84 juta titik, hampir dua kali lipat, layar yang lebih detail dan tajam memudahkan untuk komposisi dan mereview foto. Sayangnya Fujifilm X-S20 pada jendela bidik beresolusi sama dengan kamera pendahulunya X-S10 yaitu 2.3 juta titik dengan perbesaran 0.62x.

Kedua adalah slot memory card sudah mendukung memory UHS-II, sehingga mempercepat kinerja saat memotret berturut-turut. Dengan kombinasi processor dan kartu UHS-II yang cepat, kita bisa memotret terus menerus dengan format JPG atau compressed RAW sampai ribuan foto tanpa ada perlambatan. Intinya kamera Fujifilm X-S20 bisa buat ngebut juga misalnya untuk foto olahraga/satwa.

Kualitas gambar Fujifilm X-H2

Kualitas gambar Fujifilm X-S20 mirip dengan X-S10 karena menggunakan sensor APS-C 26MP yang identik, tapi berkat processor baru, gambar di ISO rendah lebih jernih daripada sebelumnya. Saat menggunakan ISO rendah seperti ISO 160-400, kamera akan menghasillan foto yang sangat detail dan tajam, di ISO 1250 mulai terlihat kualitas foto menurun dengan munculnya noise dan berkurangnya detail. Di setting ISO 3200 atau lebih tinggi lebih baik digunakan di saat kondisi darurat.

Fitur Video pada Fujifilm X-H2

Di sisi videonya, X-S20 bisa merekam 6.2K, artinya ia dapat menggunakan semua bidang sensor untuk merekam video dengan aspek rasio 3:2. Istilahnya open gate. Keuntungan merekam video 6.2K adalah memberikan keleluasan kepada editor untuk meng-crop video untuk rekomposisi atau untuk menstabilkan footage video.

Selain itu, X-S20 bisa merekam 4K 60p tanpa crop, dan untuk Full HD berguna untuk dijadikan video slow motion yang sangat lambat.

X-S20 kini juga punya headphone jack khusus, dan F Log 2 nya sudah 1 stop lebih baik daripada sebelumnya. Tally Light dan layar ada frame merah juga tersedia, kalau rekam video slow motion framenya warnya hijau.

Kedua fitur ini penting supaya creator tau persis kameranya merekam video atau belum.

Kreator juga tidak perlu khawatir untuk merekam video dalam jangka waktu lama karena X-S20 tidak membatasi waktu perekaman video lagi, sehingga bisa merekam lebih dari 30 menit untuk satu file video.

Jadi yang membatasi durasi video sekarang hanya kapasitas memory card dan baterai.

Overheating yang jadi masalah di kamera compact dengan video yang memiliki spek tinggi seperti kamera ini.  Namun tidak menjadi masalah saat merekam video untuk content seperti 4K atau Full HD.

Saat merekam video, kamera ini terlalu panas seperti saat menggunakan X-S10. Pada percobaan dengan merekam video berturut-turut selama kurang lebih 1.5 jam dengan kombinasi video 4K dan full HD di suhu ruangan sekitar 25 °C dan aman-aman saja sampai 1 baterai habis. Kamera terasa hangat tapi masih wajar.

Tapi untuk video 6.2K kamera akan berhenti karena overheat sekitar 30an menit. Tapi kalau kita pakai aksesoris cooling fan, kurang lebih bisa 70-an menit sesuai tes dari Fujifilm.

Kinerja Autofokus Fujifilm X-H2

Kinerja autofokus X-S20 juga sudah ditingkatkan lagi dibandingkan X-S10. Kinerjanya mirip dengan Fujifilm X-H2. Yang pasti deteksi subjeknya sangat baik bisa mendeteksi subjek manusia meskipun wajah tidak terlihat misalnya saat membelakangi kamera. Kadang-kadang fokus, tergantung bagaimana skenario dan kualitas dari motor lensa. Lensa-lensa Fujifilm dengan Linear motor akan lebih cepat dan aman untuk tracking subjek bergerak cepat.

Stabilisasi Fujifilm X-H2

Fujifilm mengumumkan kinerja stabilizer untuk dunia fotografi meningkat dari enam menjadi tujuh stop. Untuk mencapai tujuh stop sepertinya sangat tergantung dari lensa yang digunakan dan juga kestabilan teknik fotografernya.

Saat dicoba dengan menggunakan lensa 18-55mm OIS dan saat di zoom ke 55mm mendapatkan gambar yang cukup stabil kurang lebih empat stop atau sekitar 1/8 detik, tidak buruk sebenarnya. Kalau pakai lensa yang lebih, atau dengan telefoto barangkali akan lebih mendekati 7 stop.

Stabilization untuk video ada (IBIS, OIS) untuk pergerakan yang sedikit saja, masih oke, tapi kalau untuk video dimana kita jalan-jalan dengan cepat, hasilnya akan bergelombang, tidak semulus dibandingkan dengan menggunakan gimbal.

Dari kelebihan-kelebihannya, kamera ini cocok untuk penggemar fotografi atau profesional yang menginginkan kamera yang fleksibel, berkinerja tinggi tapi memiliki ukuran yang ringkas dan ringan. Fujifilm telah mendengarkan keluhan dari pelanggannya dengan baik dan meresponnya dengan meningkatkan processor dan baterai di X-S20, yang keduanya merupakan kelemahan utama yang sering dikeluhkan dari kamera pendahulunya Fujifilm X-S10.

Dibandingkan dengan seri X-H, X-S20 masih punya kelemahan yaitu tiadanya weathersealing, dan hanya memiliki satu slot memory card, sehingga fotografer profesional perlu agak waspada saat bekerja di situasi dan kondisi yang sulit.

Produkkan Fujifilm ini cukup menjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan jenis mirroless pada era 2023 kali ini, kelebihan dan kekurangan pasti selalu ada. Tidak terpatok pada branded kamera tertentu. Yang jelas kamu sudah bisa mempertimbangkan secara bijak yang sesuai dengan kebutuhan untuk “hunting” mu nanti.