Bagikan

Lensa Tele Adalah – Ekpresi mata seekor burung Merak nampak anggun, sesekali memamerkan sibakkan arogan bulu ekornya. Mengabadikan tiap detik dari ekpresi burung merak ini akan secara mudah terenggut oleh para pemburu objek dengan adanya kamera.

Akan tetapi, tidak semata hanya kamera saja yang dibutuhkan dalam mengambil potret burung merak dari jarak jauh tanpa menggangu momen kesendiriannya. Tetapi dibutuhkan lensa yang dapat merekam dari jarak jauh, yaitu lensa tele.

Sama halnya dengan hewan-hewan liar yang fotonya bertebaran di penjuru Internet. Apakah kamu berpikir jika fotografer mengambil potret tersebut dari jarak dekat? Tentu tidak!

Foto-foto satwa liar yang umumnya diambil dari jarak yang sangat jauh diambil menggunakan lensa tele.

Tapi bagaimana aksi dari lensa tele ini dalam membantu menjangkau objek buruannya? Simak ulasannya di bawah ini.

Pengertian Lensa Tele Adalah

Apa itu lensa tele? Lensa tele adalah salah satu jenis lensa yang dirancang untuk mengambil foto subjek atau sebuah objek dari jarak jauh. Namun demikian, lensa ini juga dapat digunakan dengan jarak dekat, tergantung objek apa yang sedang dikunci guna memaksimalkan hasil jepretan.

Lensa tele umumnya digunakan oleh para “pemburu” objek dalam hal ini fotografer, videografer,  dan para sineas untuk mendapatkan gambar dengan objek foto yang posisinya cukup jauh. Lensa tele inilah yang siap beraksi membantu menjangkau objek buruannya.

Lensa tele dikenal juga sebagai “lensa panjang” yang merupakan jenis lensa dengan fokus panjang yang menggunakan konstruksi internal khusus.

Berdasarkan ukurannya, menurut expertphotography, lensa tele adalah jenis lensa yang memiliki panjang fokus 70mm hingga 300mm. Bahkan sebagian profesional tidak akan menyebut sebuah lensa masuk ke kategori “telefoto” jika ukurannya kurang dari 80mm.

Dilansir dari adobe.com, lensa tele membuat objek menjadi lebih dekat daripada jarak yang sebenarnya. Maka dari itu, lensa ini sangat ideal jika digunakan untuk memotret subjek/objek dari jarak jauh, misalnya pada pertandingan olahraga maupun seekor satwa liar dari kejauhan.

Hasil dari jepretan lensa tele juga sangat bagus lantaran foto jadi memiliki kedalaman bidang yang sempit, di mana subjek dalam fokus terlihat dengan jelas, sementara latar belakangnya menjadi kabur atau buram lembut.

Fungsi Lensa Tele

Lensa tele kerap menjadi peralatan andalan para fotografer. Mengapa demikian? Tentu ada alasannya. Nah, sebelum membahas terkait jenis-jenis lensa yang kerap sering digunakan oleh para fotografer, penting juga untuk mengetahui fungsi dari lensa jenis tele.

Lensa tele ini memang sering digunakan untuk memotret sebuah objek dengan sudut pandang yang estetis. Berikut sejumlah fungsi lensa tele yang perlu kamu ketahui!

a. Efek DOF

Fungsi pertama dari lensa tele adalah memberikan efek DOF (deep of field) yang cukup bagus serta focal length yang sangat panjang.

Sehingga tak heran jika lensa tele ini sering digunakan untuk memotret sebuah objek dengan jarak jauh, seperti para fotografer sepak bola, berkuda, dan jenis olahraga lainnya.

Dengan fungsi ini, sang fotografer bisa menghasilkan foto dengan efek kedalaman ruang yang cukup sempit atau latar belakang lebih buram.

Oleh karena itu, para penggiat foto kerap menggunakan lensa ini untuk menghasilkan foto dengan efek bokeh (blur pada background).

Ya, bokeh merupakan foto yang lebih terfokus pada benda atau objek sedangkan latar belakangnya buram.

b. Pemotretan Makro

Lensa tele cocok untuk lensa kamera apapun. Sebab lensa ini berfungsi untuk menangkap objek jauh dengan bidikan yang cukup dekat.

Meskipun begitu, lensa ini juga dapat digunakan untuk memotret makro. Tetapi saat menggunakannya memang diperlukan fitur tambahan.

c. Cocok Untuk Portrait

Lensa tele juga seringkali digunakan fotografer fashion show atau model, bisa juga saat momen pernikahan. Hal ini disebabkan kamera yang menggunakan lensa tele dapat mengeliminasi distorsi wajah.

Bahkan, lensa ini juga bisa memberikan kedalaman fokus yang lebih tipis sehingga dapat menghasilkan pose wajah yang lebih menarik, tetapi tetap dengan efek lembut. Bahkan, ini berguna untuk pemotretan di dalam ruangan.

d. Efek kompresi

Fungsi lensa tele selanjutnya yaitu dapat memberikan efek kompresi. Dengan menggunakan lensa tele, foto yang dihasilkan subjek akan serasa terlihat lebih dekat. Meskipun sebenarnya subjek foto tersebut jaraknya jauh.

Inilah alasan yang bisa didapatkan dengan menggunakan lensa tele dapat menghasilkan sebuah foto dengan dua dimensi.

Misalnya, jika Anda menggunakan lensa kamera ini untuk memotret seseotang dengan latar belakang pohon. Nah, pohon tersebut akan terlihat lebih dekat dan inilah yang dinamakan efek kompresi.

e. Memiliki fitur Fast Shutter Speed

Lensa tele memiliki fitur kecepatan dalam pengaturan shutter speed. Pengaturan shutter speed ini berkaitan dengan bukaan aperture atau diafragma. Semakin lebar bukaan diafragma ( f angka kecil) menghasilkan cahaya yang tertangkap akan semakin banyak, sehingga shutter speed akan semakin cepat. 1/4000, 1/8000 atau lebih. Efek yang ditimbulkan adalah objek yang terekam akan benar-benar freeze saat melakukan gerakan. Keren, bukan?

Nah, dari sebagian ulasan di atas kita sudah memahami apa fungsi dari lensa tele. Secara mudah jika kita diskripsikan bahwa lensa tele berfungsi untuk memotret objek yang jauh seperti hewan liar serta aktivitas olahraga lapangan (sepak bola). Selain itu, lensa tele juga digunakan dalam dunia fotografi untuk pemoretan model ataupun foto makanan (food fotography) demi mendapatkan detil objek yang cukup sempurna.

Ukuran Lensa Tele

Jika kita coba gali lebih dalam lagi mengenai lensa tele, lensa ini memiliki ukuran variasi panjang fokusnya yang sangat besar, lensa tele dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Lensa Tele 85mm – 135mm (Pendek)

Lensa tele yang pendek cocok untuk memotret pada bidikan candid (misalnya pada acara pernikahan), di mana kondisinya cukup dekat dengan subjek, tetapi tidak ingin terlalu mengganggu subjek saat beraktifitas berlangsung.

Jenis lensa ini praktis dan ringan, juga dapat dipegang dengan tangan untuk pembidikan pemotretan secara cepat.

2.Lensa Tele 135mm – 300mm (Sedang)

Lensa ini sangat populer di kalangan fotografer olahraga lapangan (misalnya saat pertandingan sepak bola), dengan jarak yang cukup dekat dengan para atlit olahraga tersebut, contohnya berdiri di pinggir lapangan dengan jarak cukup dekat dengan penjaga gawang.

Untuk jenis fotografi ini, aperture atau bukaan diafragma sangat penting dalam meminimalkan fokus blur nya, khususnya saat memotret subjek yang bergerak cepat.

3.Lensa Tele 300mm+ ( Super Panjang)

Untuk para fotografer yang amatir tidak memerlukan jenis Super Tele dengan panjang fokus yang begitu panjang, tetapi lensa ini merupakan pilihan yang cukup terkenal bagi kalangan fotografer profesional saat mengabadikan binatang liar, serta fotografer olahraga yang tidak bisa terlalu dekat dengan subjek (misalnya event acara GrandPrix atau MotorGP). Sebab menghindari resiko berbahaya yang bisa menimpa sang fotografer dan bisa terjadi sewaktu waktu.

Lensa tele terpanjang ini memiliki pembesaran layaknya seperti teleskop, membuatnya bagus untuk astrofotografi. Astrofotografi sendiri adalah jenis fotografi yang digunakan untuk merekam gambar objek astronomi (seperti bulan, planet dan nebula) dan area luas dari objek langit pada malam hari.

Karena lensa tele ini memiliki kekhususan dari jenis Lensa tele yang lain, lensa terpanjang ini harganya cukup menguras kocek lebih dalam bagi para profesi fotografer.

Perbedaan Lensa Tele dengan lensa Fix

Dari sekian banyak jenis lensa tele, dan ukuran fokusnya terdapat perbedaan lensa tele dengan lensa fix. Jika lensa tele memiliki fungsi seperti yang telah diuraikan di atas, ada terdapat perbedaan yang cukup mencolok dengan lensa fix.

Secara garis besar, perbedaan lensa tele dan fix terletak pada ukuran fokal length atau panjang fokal. Di mana lensa fix memiliki jarak fokal tunggal seperti 15mm, 18mm, 20mm, 24mm, 35mm, 40mm, dan 50mm.

Sementara, lensa tele memiliki ukuran yang jauh lebih besar, mulai dari 70mm hingga diatas 1.000mm.

Sebagai informasi, jarak fokal atau focal length yaitu jarak dalam satuan milimeter (mm) antara bagian tengah optik lensa dengan gambar yang terbentuk pada sensor atau film dalam kamera.

Pada dasarnya, jarak fokal akan menentukan sudut pandang lensa. Semakin kecil angka jarak fokal, maka sudut pandang lensa akan semakin besar. Begitu pula sebaliknya, semakin besar angka jarak fokal, maka akan didapat sudut pandang yang semakin kecil.

Lensa dengan jarak fokal kurang dari 50mm disebut sebagai lensa wide, sedangkan untuk lensa yang mempunyai jarak fokal lebih dari 50mm disebut juga sebagai lensa tele. Lensa 50mm sendiri biasa disebut dengan lensa standar.

Lensa fix banyak digunakan oleh fotografer pemula, karena saat membeli kamera kamu akan mendapatkan lensa standar ini. Ukuran lensa fix sendiri lebih kecil, ringkas dan bobot yang lebih ringan dibandingkan dengan lensa tele. Sehingga lebih praktis digunakan dibanding lensa tele.

Kendati begitu, secara umum lensa fix menghasilkan foto yang tajam dan jernih jika dibandingkan dengan lensa tele. Akan tetapi, seiring perkembangan teknologi, sensor kamera semakin canggih.

Keduanya bahkan dapat memiliki kualitas gambar yang hampir serupa. Sehingga, perbedaan di antara keduanya tidak akan berpengaruh kecuali pada kondisi pemotretan tertentu.

Perbedaan lensa tele dengan lensa fix yang lainnya adalah dari perbedaan bukaan aperture. Tele lebih mudah menerima asupan cahaya yang lebih besar, sedangkan lensa fix sebaliknya.

Sebab saat melakukan pembidikan objek dengan jarak yang cukup jauh, lensa tele membutuhkan bukaan aperture yang besar. Dan pastinya cahaya yang masuk akan banyak, sehingga berpengaruh pada kecepatan rana atau shutter speed yang tinggi.

Dan berikut standar angka atau nomer pada bukaan aperture

Nilai numerik dalam perbedaan ukuran aperture, dikenal sebagai f-number.

F-number standar yaitu: f/1.4, f/2, f/2.8, f/4, f/5.6, f/8, dan lain-lain. Dan f lain adalah f/1.2, f/1.4, f/2, f/2.8, f/4, f/5,6, f/8, f/11, f/16, f/32.

Untuk jenis lensa fix, pengguna tidak bisa melakukan pembesaran (tele in/out) objek layaknya yang ada pada lensa tele, oleh sebab itu pembesaran objek dengan lensa fix harus dilakukan dengan pergerakan maju mundur dari sang fotografer sehingga kurang bebas atau leluasa dilakukan dalam pemotretan dengan ruang gerak yang terbatas atau pemotretan yang sering berpindah-pindah posisi. Lensa fix cocok untuk fotografi umum dari interior hingga landscape dan portrait.

Daftar harga lensa tele termahal hingga termurah

Satu hal yang mungkin ditunggu-tunggu oleh para fotografer pemula, untuk aksinya melengkapi “senjata dan amunisi” saat terjun dalam perburuan objek, yaitu harga lensa tele.

Berikut kami urutkan 15 harga lensa tele dari paling mahal hingga paling murah:

  • Leica-APO-Vario-Elmarit-SL 90-280mm f/2.8-4 – Di atas Rp.100 juta
  • Sony FE 200-600mm f/5.6-6.3, sekitar Rp.29 juta
  • Tamron SP 150-600mm f/5-6.3 sekitar Rp.19juta
  • Sigma 150-600mm f/5-6.3 sekitar Rp.16juta
  • Sigma 150-600mm f/5-6.3 DG OS HSM Contemporary Rp.14 juta
  • Sony SAL70300G 70-300mm, sekitar Rp. 9 juta
  • Canon EF 75-300mm f/4-5.6, sekitar Rp.7-8juta
  • Sony Lens E PZ 18-105mm f/4, sekitar Rp. 6-7juta
  • Sigma 70-300mm f/4-5.6 DG Macro Lens for Nikon F Rp. 6 juta
  • Tokina SZ 300mm f/7.1 Pro Reflex MF CF Lens, sekitar Rp.5 juta
  • Lensa Tele Canon 70-200mm F4, sekitar Rp.4,6 juta
  • SAMSUNG Lensa Telefoto Zoom Manual Fokus T2 500mm f6.3 sekitar Rp.4,4juta
  • CANON Tele lens 18-200mm F/3.5-6.3 sekitar Rp.3,5
  • LENSA TAMRON 18-200MM F/3.5-6.3 for Nikon, sekitar Rp.2,8juta
  • FUJIFILM MF Super Telefoto Zoom F/ 8.3-16 420-800mm sekitar Rp.2 juta